Diberdayakan oleh Blogger.
Your avatar

PERAN PENTING YANG KERAP TERABAIKAN

CLAUDE MAKELELE (CHELSEA)

Sepakbola adalah permainan kompleks yang tampaknya sederhana, mencetak gol sebanyak-banyaknya dan kebobolan seminimal mungkin. Kesemua pemain di atas lapangan, tentunya mempunyai peran, maupun kemampuan masing-masing.

Tak dipungkiri lini tengah memang menjadi titik sentral dalam sebuah tim sepakbola. Saat sebuah tim Sepakbola mempunyai komposisi pemain dan pola permainan di lini tengah yang memadai, di yakini tim tersebut akan dapat menguasai pertandingan yang mengarah pada kemenangan. Di lini inilah wajib diisi seorang jendral lapangan tengah yang bertugas mengatur irama permainan, membongkar pertahanan lawan, memberikan umpan-umpan matang kepada pemain depan, bahkan tak jarang juga memiliki naluri mencetak gol sangat baik. Namun disamping itu dilini yang vital tersebut juga harus diisi oleh seorang pemain yang bertugas menahan serangan lawan sebelum sampai ke lini pertahanan. Pos nya berada tepat didepan pemain belakang, pemain tipikal seperti ini disebut gelandang bertahan, yang perannya tak kalah penting dengan pemain diposisi lain.

Selain dituntut mampu merebut bola, seorang gelandang bertahan juga dituntut memiliki kondisi fisik yang prima agar mampu menyeimbangkan lini tengah. Saat terjadi transisi dari bertahan ke menyerang, ia harus menjaga kedalaman lini tengah agar bola bisa sampai ke depan, namun tidak meninggalkan lubang ketika terjadi “counter attack”. Para pemain belakang tentu akan merasa terbantu dengan adanya para gelandang bertahan yang piawai dalam menjaga keseimbangan lini tengah. Gelandang bertahan punya peran penting dalam merusak permainan lawan dan mengalirkan bola ke depan.

Di era sepakbola sebelumnya, beberapa pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan yang menjalankan perannya dengan sangat baik menurut saya adalah ada dalam diri pemain seperti Claude Makelele, Roy Keane, Patrick Vieira, Gennaro Gattuso, Edgar Davids, Fernando Redondo dan gelandang bertahan lainnya. Mereka adalah sosok pemain yang seolah memberikan rasa aman bagi para pemain belakang sekaligus gelandang serang untuk lebih fokus berkreasi membangun serangan. Makalele contohnya, pemain ini boleh jadi tak punya skil dan teknik tinggi, tetapi ia selalu sigap turun ke belakang untuk membantu pertahanan ketika lawan menyerang. Ketika memulai serangan, dialah pemain yang pertama kali menjemput bola dari barisan pertahanan. Dia sebagai jembatan lini pertahanan dan lini penyerangan. Ia tidak menahan bola terlalu lama, tapi mampu menginisiasi serangan. Tidak perlu aktif di sepertiga lapangan lawan, namun signifikan memutus serangan lawan. Kehadiran seorang gelandang bertahan seperti Makelele sangat dibutuhkan oleh tim demi menjaga keseimbangan lini tengah

Di era sepakbola sekarang ini gelandang bertahan mempunyai fungsi baru sebagai pengatur irama pertandingan. Jika dimasa lalu ada Lothar Matthaus yang sangat sukses memerankan gelandang bertahan sekaligus berperan sebagai seorang playmaker, diera sepakbola masa kini kita bisa menunjuk Andrea Pirlo dan Xabi Alonso sebagai yang terbaik. Italia sangat beruntung memiliki gelandang bertahan sekaligus playmaker seperti Pirlo. Sementara Spanyol beruntung memiliki seorang gelandang bertahan seperti Xabi Alonso. Ia adalah salah satu contoh gelandang bertahan masa kini yang pintar mengontrol irama permainan dengan passing-passingnya, disamping punya kemampuan luar biasa dalam bertahan ataupun menyerang. Sebagai seorang perusak permainan lawan, bisa dikatakan Alonso dan Pirlo bermain dengan cara yang elegan dan penuh karismatik. Selain mereka, kita tentu sudah tidak asing lagi dengan nama-nama gelandang bertahan macam Sergio Busquets, John Obi Mikel, Michael Carrick, Arturo Vidal, Esteban Cambiasso, Javier Mascherano, Gareth Barry, Alex Song, Thiago Motta, Claudio Marchisio sampai Nemanja Matic.

Jika gelandang bertahan diera sepakbola masa lalu identik dengan sliding tackle dan permainan kasar, tidak demikian dengan nama-nama gelandang bertahan masa kini tersebut. Mereka kerapkali menyuguhkan atraksi permainan bertahan dengan elegan dan cenderung jauh dari permainan kasar, namun tetap dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Sebagai contoh, lihatlah bagaimana Sergio Busquets yang jarang sekali terlihat melakukan sliding tackle demi mendapatkan bola dan mengamankan daerahnya. Sergio lebih pandai melakukan intersep memutus aliran serangan lawan ketimbang melakukan “sliding tackle”. Kemampuan nya dalam membaca permainan membuat ia benar-benar menguasai area tengah lapangan dengan sangat baik.

Selain itu, gelandang bertahan juga mempunyai fleksibilitas dalam bermain. Seorang gelandang bertahan bisa seketika berubah posisi menjadi pemain belakang tergantung pada kebutuhan tim, seperti peran yang dijalani oleh Javier Mascherano di Barcelona. Gelandang bertahan juga bisa berubah posisi menjadi gelandang serang seperti peran yang dimainkan oleh Yaya Toure di City.

Para gelandang bertahan yang tangguh adalah aspek penting dari sebuah tim untuk menjaga keseimbangan permainan, namun sayangnya seringkali peran seorang gelandang bertahan kurang mendapatkan apresiasi karena peran pentingnya memang sulit untuk dikenali secara kasat mata. Mayoritas penonton sepakbola lebih terbuai dengan skil menggocek dan kecepatan dari seorang striker, winger ataupun gelandang serang yang membuat mereka mengabaikan krusialnya peran seorang gelandang bertahan.


**
Dikutip dari beberapa sumber

0 komentar:

Posting Komentar